Ngentot Teman Kerja Perempuan Solehah Berjilbab 1



Suatu kisah satu orang laki-laki ngentot sohib kerja perempuannya yg sewaktu ini ternama solehah & berhijab rapi pun telah bersuami. Simak selengkapnya berikut ini narasi ngentotnya!
Di kantorku ada satu orang perempuan berhijab yg amat elegan & anggun. Tingginya lebih kurang 165 centi meter dgn badan yg langsing. Kulitnya putih dgn lengsung pipit di pipi menambah kecantikannya, suaranya halus & lembut. Tiap-tiap hri beliau mengenakan pakaian gamis yg panjang & longgar buat menyembunyikan lekuk tubuhnya, tetapi saya percaya bahwa tubuhnya tentu indah. Namanya Fatma, beliau telah bersuami & beranak 2, usianya seputar 30 th. Beliau senantiasa menjaga pandangan matanya kepada lawan type yg bukan muhrimnya, & jikalau bersalamanpun ia tak mau bersentuhan tangan. Tetapi kesemua itu tak menurunkan rasa ketertarikanku padanya, bahkan saya makin penasaran buat mampu mendekatinya terlebih hingga dapat menikmati tubuhnya…., Ya…. Benar… Saya memang lah terobsesi bersama temanku ini. Ia betul-betul membuatku penasaran & jadi objek khayalanku siang & tengah malam di diwaktu kesendirianku di kamar kost. Saya sebenarnya telah berkeluarga & mempunyai 2 orang anak yg masihlah kecil-kecil, tetapi anak & istriku berada diluar kota dgn mertuaku, sedangkan saya di sini kost & pulang ke istriku seminggu sekali. Peluang buat dapat mendekatinya hasilnya datang pula,
Saat saya & dirinya ditugaskan oleh atasan kami utk mengikuti workshop di satu buah hotel di kota Bandung sewaktu seminggu.
Hari-hari perdana workshop saya berupaya mendekatinya biar mampu berlama-lama ngobrol dengannya, tetapi Dirinya memang masih menjaga jarak denganku, sampai terhadap hri ke-3 kami mendapat pekerjaan yg mesti diselesaikan dengan cara bersama-sama dalam satu satuan kerja.
Hasil tugas mesti diserahkan kepada hri kelima. Buat itu kami bersepakat utk mengerjakan pekerjaan tersebut di kamar hotelnya, dikarenakan kamar hotel yg ditempatinya terdiri dari dua ruang, yakni tempat tamu & kamar tidur.
Sore harinya terhadap diwaktu tak ada gerakan workshop, saya sengaja jalan-jalan utk mencari obat perangsang & kembali lagi sambil mengambil makanan & minuman ringan.
Kira Kira jam tujuh tengah malam saya mendatangi kamarnya & kami sejak mulai berdiskusi menyangkut pekerjaan yg diberikan. Sewaktu berdiskusi kadang-kadang Fatma bolak-balik masuk ke kamarnya buat membawa bahan-bahan yg beliau simpan di kamarnya, & terhadap waktu dirinya masuk ke kamarnya buat kembali membawa bahan yg dimanfaatkan sehingga dgn serentak saya membubuhkan obat perangsang yg sudah saya persiapkan.
& saya menyambung pekerjaanku seakan-akan tak berjalan apa-apa kala ia kembali dari kamar. Hatiku sejak mulai berbunga-bunga, sebab obat perangsang yg kububuhkan terhadap minumannya sejak mulai bereaksi. Aspek ini terlihat dari deru napasnya yg sejak mulai memburu & duduknya gelisah pun butiran-butiran keringat yg sejak mulai muncul dikeningnya. diluar itu pikirannyapun sepertinya telah sulit utk focus pada pekerjaan yg sedang kami kerjakan Tapi bersama sekuat tenaga dirinya konsisten menampilkan kesan yang merupakan seseorang perempuan yg solehah, meski lebih sering ucapannya dengan cara tak disadarinya disertai bersama desahan napas yg memburu & mata yg makin sayu.
Saya masihlah bersabar buat tak cepat mendekap & mencumbunya, kutunggu sampai reaksi obat perangsang itu memang lah menguasainya maka ia tak bisa berfikir jernih. Sesudah lebih kurang 30 menit, kelihatannya reaksi obat perangsang itu telah menguasainya, perihal ini Kelihatan dari matanya yg makin sayu & nafas yg makin menderu juga aktivitas badan yg makin gelisah.
Beliau telah tak sanggup lagi focus terhadap materi yg sedang didiskusikan, cuma helaan nafas yg tersengal diserta tatapan yg makin sayu padaku. Saya mulai sejak menggeser dudukku buat duduk berhimpitan di samping kanannya, ia seperti terperanjat tapi tidak dapat mengeluarkan kata-kata protes atau penolakan, cuma Tampak sekilas dari tatapan matanya yg memandang curiga padaku & mau menggeser duduknya menjauhiku, tapi sepertinya pengaruh obat itu menciptakan seakan-akan badannya kaku & bahkan seakan-akan menyongsong kehadiran tubuhku.
Sesudah percaya beliau tak menjauh dariku, tangan kiriku mulai sejak memegang tangan kanannya yg beliau letakkan di atas pahanya yg tertutup oleh pakaian gamisnya. Tangan itu begitu halus & lembut, yg sampai kini tak sempat disentuh oleh cowok tidak cuma oleh muhrimnya. Tangannya tersentak lemah & ada business utk melepaskan dari genggamanku, tetapi amat lemah bahkan bulu-bulu halus yg ada di lengannya berdiri seperti dialiri listrik ribuan volt. Matanya terpejam & tidak dengan sadar mulutnya melenguh..
”Ouhh….”, tangannya makin basah oleh keringat & tidak dengan dirinya sadari tangannya meremas tanganku bersama gemas.
Saya makin percaya bakal reaksi obat yg kuberikan… & sambil mengutak-atik netbook, tidak dengan sepengetahuannya saya aktifkan penerapan webcam yg sanggup merekam gerakan kami di kursi panjang yg sedang kami duduki dgn mode penampakan gambar yg di hide maka aktivitas kami tidak nampak di monitor layar. Dulu tangan kananku menggenggam tangan kanannya yg sudah ada dalam genggamanku, tangan kiriku melepaskan tangan kanannya yg dipegang & diremas mesra oleh angan kananku, maka tubuhku menghadap tubuhnya & tangan kiriku merengkuh pundaknya dari belakang. Matanya medelik beram & bersama terbata-bata & nafas yg memburu dirinya bicara
“Aaa…aapa..apaan….Nih……Pak..?”
Bersama lemah tangan kirinya mengupayakan melepaskan tangan kiriku dari pundaknya. Tetapi gairahku makin meninggi, tanganku bersi teguh buat tak lepas dari pundaknya bahkan dgn gairah yg menyala-nyala wajahku segera jelang wajahnya & dengan cara serentak bibirku melumat gemas bibir tipisnya yg sejauh ini senantiasa menggoda nafsuku. Nafsuku makin terpompa serentak sesudah merasakan lembut & nikmatnya bibir slim Fatma, dgn penuh nafsu kuhisap kuat bibir slim itu.
“Ja..janganlah …Pak Ouhmmhhh… mmmhhhh…”
Cuma itu kata yg terucap dari bibirnya.. sebab bibirnya tersumpal oleh bibirku.
Beliau memberontak.., namun ke-2 tangannya dipegang erat oleh tanganku, maka ciuman yg kulakukan berjalan pass lama.
Fatma konsisten memberontak…, tetapi gairah yg muncul dari dalam dia akibat dampak dari obat perangsang yg kububuhkan terhadap minumannya menciptakan tenaga berontaknya teramat lemah & tidak berarti apa-apa terhadap diriku. Bahkan makin lama ke-2 tangannya bukan berikhtiar buat melepaskan dari pegangn tanganku namun seolah mencengkram erat ke-2 tanganku seperti menahan nikmatnya rangsangan birahi yg kuberikan padanya, perlahan tapi tentu bibirnya sejak mulai membalas hisapan bibirku, maka terjadilah ciumannya yg panas menggelora, matanya tertutup rapat menikmati ciuman yg kuberikan.
Pegangan tanganku kulepaskan & ke-2 tanganku memeluk erat tubuhnya maka dadaku merasakan empuknya buahdada yg tertutup oleh pakaian gamis yg panjang.
& ke-2 tangannyapun memeluk erat & terkadang membelai mesra punggungku. Bibirku mulai sejak merayap menciumi wajahnya yg elegan, tidak semilipun dari permukaan wajahnya yg luput dari ciuman bibirku. Mulutnya ternganga… matanya mendelik dgn leher yg tengadah…
”Aahhh….. ouh…… mmmhhhh…. eehh… ke.. na.. pa….. begi..nii…ouhhh …”
Erangan penuh rangsangan ke luar dari bibirnya disela-sela ucapan ketidakmengertian yg berjalan kepada ia..
Sementara bibirku menciumi wajah & bibirnya & terkadang lehernya yg tetap tertutup oleh hijab yg lebar…, dengan cara perlahan tangan kanan merayap ke depan tubuhnya & sejak mulai meremas buah dadanya..
”Ouhhh….aahhh…”
Kembali dirinya mengerang penuh rangsangan. Tangan kirinya memegang kuat tangan kananku yg sedang meremas buahdadanya. Namun nyata-nyatanya tangannya tak mengupayakan menjauhkan telapak tanganku dari buahdadanya, bahkan mengarahkan jariku kepada putting susunya supaya saya mempermainkan putting susunya dari luar pakaian gamis yg dikenakannya
“ouh…ouh…ohhh…..”
Erangan penuh rangsangan makin tidak terkendali ke luar dari mulutnya Telapak tanganku bersama intens mempermainkan buahdadanya…, keringat telah membasahi gamisnya…, bahkan tangan kanannya bersama gemas merengkuh belakang kepalaku & mengacak-ngacak rambutku pula menekan wajahku biar ciuman kami makin rapat…

CARA MAIN SBOBET MUNGKIN SEKARANG SUDAH BANYAK ANDA DAPATKAN DENGAN MENCARI NYA DI MESIN PENCARI GOOGLE. SEDIKIT PEMBERITAHUAN BAGI TEMAN-TEMAN YANG BELUM TAHU BAGAI MANA CARA NYA BISA BACA DI PANDUAN SBOBET.

Pendaftaran Sbobet, di situs agen sbobet resmi tidak lah susah. Syarat untuk mendaftar sbobet bola dan syarat daftar sbobet casino. Bisa anda baca di cara dafatar sbobet bola, Jadi tunggu apa lagi mari segera daftar sbobet anda sekarang.

Tag : JILBAB
0 Komentar untuk "Ngentot Teman Kerja Perempuan Solehah Berjilbab 1"

Back To Top